Home » , » Soliditas Pramuka dan Masyarakat

Soliditas Pramuka dan Masyarakat

PADA Peringatan Ke-50 Hari Pramuka tahun ini, Kwartir Daerah (Kwarda) 11 Jawa Tengah kembali menyelenggarakan Estafet Tunas Kelapa (ETK) yang ke-31, tanggal 24 September-7 Oktober lalu. Kegiatan yang diprakarsai dan merupakan ciri khas kwarda provinsi ini kini diadopsi oleh kwartir nasional (kwarnas). Kegiatan estafet itu berawal dari upaya memasyarakatkan Gerakan Pramuka yang dicetuskan Presiden Soekarno tahun 1961 di Istana Merdeka, ditandai dengan penyerahan tunggul kepada Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Sri Sultan Hamengku Buwono IX.

Kegiatan itu juga untuk mengembangkan Gerakan Pramuka agar lebih dikenal hingga pelosok pedesaan dan masyarakat pun merasa memiliki. Niatan itu bahkan ditindaklanjuti dengan keputusan menggelar Musyawarah Pimpinan Eksekutif Gerakan Pramuka di Jakarta 7 Agustus 1963. Saat itu, Bung Karno berpesan, agar sampai suatu ketika, tiap anak, pemuda dan pemudi, baik mahasiswa di kota maupun penggembala kerbau di desa, dengan bangga berseru,” Aku Pramuka Indonesia”.

Dengan mendasarkan pada nilai kepahlawanan Jenderal Soedirman termasuk rute gerilya jenderal itu, terciptalah ”Gerak Jalan Nonstop Cikal”. Kegiatan itu dilaksanakan siang malam berawal dari Salatiga, menjelang peringatan proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1967. Waktu itu rute gerak jalan mencakup wilayah Salatiga, Kendal, Semarang, Demak, Jepara, Kudus, Pati, Rembang, dan Grobogan.

Tujuannya untuk memupuk rasa cinta Tanah Air, melatih fisik dan mental peserta dengan berjalan kaki, serta mengembangkan kreasi dan keterampilan. Tidak kalah penting memelopori penanaman kelapa sebagai tanaman rakyat yang berdaya guna. Tanaman lambang Gerakan Pramuka itu terbukti bisa tumbuh di mana saja, memiliki akar kuat, dan dari ujung atas sampai akarnya bisa dimanfaatkan.

Semangat Persatuan

Kegiatan Gerak Jalan Nonstop Cikal dinilai berhasil sehingga perlu dilanjutkan. Karenanya, mulai 1968 pelaksanaannya disempurnakan dengan formasi baku pasukan, terdiri atas 9 orang pembawa Merah Putih, 20 orang pembawa bendera Pramuka, 14 orang pembawa bibit/ tunas kelapa, dan 8 orang pembawa tongkat pramuka. Formasi itu mengandung makna sejarah kelahiran dan perkembangan Gerakan Pramuka.

Angka 9 diambil dari 9 Mei 1961, hari musyawarah organisasi kepanduan seperti Hisbul Wathon, Pandu Rakyat, PKBI, dan sebagainya. Angka 20 adalah aplikasi 20 Mei 1961 menandai keberhasilan musyawarah organisasi kepanduan menyatu dalam satu wadah. Angka 14 diambil dari 14 Agustus 1961 menandai pengukuhan Gerakan Praja Muda Karana dengan singkatan Pamuka dan angka 8 mengadopsi Agustus sebagai bulan keramat.

Mulai 1975 Gerak Jalan Nonstop Cikal diubah menjadi Estafet Tunas Kelapa dan mulai saat itu formasi barisan ditambah 2 orang sebagai membawa spanduk, sehingga total pasukan 61 orang, terbagi dalam empat kelompok. Angka 61 adalah tahun kelahiran Gerakan Pramuka. Estafet diberangkatkan dari 14 kwarcab kabupaten/ kota, yaitu Cilacap, Kebumen, Kota Magelang, Brebes, Kota Tegal, Kota Pekalongan, Kendal, Rembang, Pati, Jepara, Karanganyar, Wonogiri, Klaten, dan Kota Salatiga, menuju satu titik kwarcab, yaitu Kota Semarang, dengan Lapangan Pancasila sebagai tempat upacara peringatan HUT tingkat provinsi tahun ini.

Secara substansial ETK memiliki arti penting bagi pembangunan, antara lain membentuk manusia berkepribadian, berwatak dan berbudi pekerti luhur dilandasi jiwa dan semangat Pancasila, serta memupuk rasa cinta Tanah Air.

Selain itu memperluas soliditas organisasi Gerakan Pramuka, meningkatkan semangat persatuan, kesatuan, dan persaudaraan, serta solidaritas antaranggota, serta antara anggota Gerakan Pramuka dan anggota masyarakat.

Di sisi lain, kegiatan itu untuk mendidik sifat-sifat keteladanan, membina mental, menempa fisik, dan menumbuhkan semangat pantang menyerah bagi generasi muda, dalam ikut serta membangun masyarakat, bangsa, dan NKRI. (10)

— Dra Eko Gustini Wardani Pramukawati, Andalan Daerah Urusan Humas Gerakan Pramuka Kwarda 11 Jawa Tengah

Oleh : Eko Gustini WP
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Copyright © 2011. Radar Pramuka - All Rights Reserved
Powered by Blogger