Home » , » Raja Swedia Bertemu Sultan Bahas Pramuka

Raja Swedia Bertemu Sultan Bahas Pramuka

VIVAnews - Raja Carl XVI Gustaf dari Swedia, hari ini mengawali turnya ke Yogyakarta hingga 3 Februari 2012. Kunjungan Raja Swedia ini terkait dengan kapasitasnya sebagai Ketua Yayasan Pramuka se-Dunia.
Kedatangan Ketua World Scout Foundation (WSF) ini merupakan kunjungan kehormatan dalam rangka meninjau lokasi calon proyek MoP (Messenger of Peace) Preserve Local and Traditional Culture di Bantul.

Raja Carl XVI Gustaf akan mengunjungi sejumlah tempat di Yogyakarta, seperti Candi Borobudur. Dia juga dijadwalkan bertemu dengan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, yang juga sebagai Ketua Majelis Pembimbing Daerah Gerakan Pramuka DIY.

"Pada hari Rabu tanggal 01 Februari 2012 beliau akan ke Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, DIY untuk melihat dan observasi lokasi, kegiatan kemasyarakatan, juga kegiatan gugus depan di daerah tersebut," kata Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Azrul Azwar di Yogyakarta, Senin 30 Januari 2012.
"Selain itu juga akan melihat kehidupan sehari-hari masyarakat, kegiatan-kegiatan pemuda, karang taruna dan pelajar."

Menurutnya Kabupaten Bantul adalah daerah pertama yang menjadi obyek program MoP. Pendanaan program ini akan didukung oleh World Scout Foundation.

"Kegiatan kemasyarakatan Desa Wukirsari akan dijadikan percontohan dalam rangka membentuk budaya hidup modern yang tetap berpedoman pada kearifan lokal dan kemayarakatan," ujar Azrul.
"Dengan kegiatan kemasyarakatan (sesuai dengan kehidupan sehari-hari) tujuannya agar bisa membentuk karakter pemuda yang kuat dan berjiwa luhur, serta jiwa kewirausahaan."

Sementara itu, Ketua Kwartir Cabang (Kwarcab) Bantul, EB Nurcahyo mengatakan kedatangan Raja Swedia ini juga akan melakukan peresmian pendapa di Desa Wukirsari, Imogiri, Bantul. "Kunjungan ini ditangkap sebagai sinyal baik dalam rangka pengembangan gerakan Kepramukaan di Bantul," katanya.

Nurcahyo menyatakan Raja Carl Gustaf memilih kunjungan ke Indonesia lantaran dari 30.000 pramuka di seluruh dunia, Indonesia memiliki 20.000 anggota. Sebagai apresiasi Carl Gustaf memberikan hibah bagi daerah yang dipandang mampu mengembangkan kearifan lokal dengan baik.

"Dari sekian banyak daerah, Bantul terpilih karena dianggap mampu mengembangkan kearifan lokal dengan baik, yakni kerajinan tatah sungging, batik, dan karawitan. Hibah raja Swedia ini diwujudkan dengan pembangunan pendapa dengan alokasi dana sekitar Rp300 juta untuk pelatihan kegiatan seperti tatah sungging, membatik dan karawitan," ujarnya. (ren)

Sumber : vivanews.com
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Copyright © 2011. Radar Pramuka - All Rights Reserved
Powered by Blogger